Planet Jupiter menyandang gelar sebagai planet terbesar di jajaran tata surya. Ternyata ukuran Jupiter ini tidak ada apa-apanya jika dibandingkan planet monster lainnya yang ada di alam semesta.
Selain jajaran planet di dalam tata surya kita, terdapat planet lain dengan beragam tampilan dan ukuran di alam semesta ini. Lantas apa planet terbesar di alam semesta?
Dikutip dari detikINET, planet raksasa gas Jupiter berukuran sekitar 11 kali lebar Bumi. Planet ini menyandang gelar planet terbesar ketika exoplanet ditemukan, yakni sebelum tahun 1992.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun ukuran Jupiter ini tidak ada apa-apanya dibandingkan planet-planet monster yang ditemukan setelahnya.
Seperti yang dilansir detikINET dari Live Science, terdapat dua pengukuran dalam mempertimbangkan ukuran sebuah planet. Pertama adalah ukuran lebarnya (dua kali jari-jarinya) dan yang kedua adalah massanya.
Bedasarkan lebarnya, exoplanet terbesar mempunyai radius kira-kira dua kali radius Jupiter. "Ini adalah objek ekstrem yang mengorbit sangat dekat dengan bintang induknya," ucap peneliti exoplanet Universitas Jenewa, Solene Ulmer-Moll.
Lebar dan massa planet saling terkait. Meski demikian tak selalu ada korelasi langsung antara keduanya.
Hal ini disebabkan setiap planet memiliki kepadatan yang berbeda-beda. Artinya sebagian planet bermassa rendah mampu 'mengembang' ke ukuran lebih besar daripada exoplanet yang lebih berat.
Salah satu contoh adalah raksasa gas HAT-P-67 b yang berjarak 1.200 tahun cahaya dari Bumi. Planet ini memiliki radius dua kali dari Jupiter. Saat ini menyandang gelar salah satu planet terbesar dari segi lebarnya. Namun, kepadatannya lebih rendah dari Jupiter, bahkan hanya kurang lebih sepertiga dari massa Jupiter.
Begitu pula dengan Planet Wasp-17 b yang memiliki sekitar dua kali lipat lebarnya dari Jupiter. Kemudian ada pula KELT-9b yang jari-jarinya 1,84 kali Jupiter.
Sementara planet berbatu, dari segi ukuran tidak pernah mendekati Jupiter. Contohnya, yang terbesar disebut "Bumi super" ukurannya hanya dua kali lebar Bumi.
"Sebagai perbandingan, Wasp-17b memiliki radius setara 22 kali Bumi," tutur Ulmer-Moll.
Adapun planet paling masif berukuran sekitar 13 kali massa Jupiter. Ini termasuk raksasa gas HD 39091 b, yang terletak 60 tahun cahaya dari Bumi, dan memiliki massa sekitar 12,3 kalimassaJupiter.
Alam semesta memiliki segala macam hal menarik mulai dari bintang yang berukuran lebih dari 2.000 kali matahari hingga lubang hitam supermasif yang dapat mengoyak benda langit.
Selama ini, pengetahuan paling masif yang dikenal tentang alam semesta adalah seputar yang ada di tata surya kita, tempat Bumi dan planet-planet lain berada. Tetapi di luar tata surya, masih menyimpan banyak misteri terutama keberadaan planet-planet besar.
Di tata surya kita sendiri, planet terbesar adalah Jupiter. Planet raksasa gas ini memiliki berat lebih dari dua kali lipat berat semua planet lain di tata surya jika digabungkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Planet kelima dari Matahari memiliki radius 69.911 km, yang membuatnya kira-kira 11 kali lebih lebar dari 6.371 km Bumi. Jika Bumi seukuran uang koin, maka Jupiter akan sebesar bola sepak.
Dalam hal luas permukaan, Jupiter berukuran 61.418.738.571 km², dibandingkan dengan Bumi yang berukuran 510.064.472 km².
Tetapi, meskipun Jupiter adalah planet terbesar yang diketahui di Tata Surya, ternyata ada planet yang lebih besar di luar sana. Planet apa itu?
Ular Boa Kembang (Boa constrictor)
Ular Boa Kembang (Boa constrictor), sering dikenal sebagai Boa atau Boa Konstriktor, adalah salah satu spesies ular terbesar dan paling terkenal di dunia. Spesies ini dikenal karena kekuatan dan kemampuannya dalam berburu, serta penampilannya yang menarik.
Ular Boa Kembang memiliki tubuh yang besar dan kekar, dengan panjang rata-rata antara 2 hingga 4 meter, meskipun beberapa individu dapat mencapai panjang lebih dari 5 meter. Warna kulitnya bervariasi, biasanya terdiri dari kombinasi warna coklat, abu-abu, dan krem, dengan pola bintik-bintik atau garis yang mencolok di sepanjang tubuhnya. Ciri khas dari boa adalah tubuhnya yang berat dan kepala yang sedikit lebar, memberikan penampilan yang mengesankan.
Boa Kembang dapat ditemukan di berbagai habitat, termasuk hutan hujan tropis, hutan kering, dan daerah berbatu di Amerika Tengah dan Selatan. Mereka sering ditemukan di pohon, tetapi juga dapat terlihat di tanah. Ular ini lebih menyukai daerah yang lembap dan berdekatan dengan sumber air, seperti sungai dan danau.
Ular Gila (Chondropython viridis)
Ular Gila (Chondropython viridis), atau yang lebih dikenal sebagai Green Tree Python, adalah salah satu spesies ular arboreal yang menarik perhatian banyak orang karena warna cerah dan keindahan sisiknya. Ular Gila dikenal dengan warna hijau cerah yang mencolok, yang membantu mereka berkamuflase di antara dedaunan pohon tempat mereka tinggal. Ular ini biasanya memiliki panjang antara 1,5 hingga 2,5 meter, dengan tubuh yang ramping dan kepala yang sedikit datar. Warna sisik yang cerah, sering kali dengan pola kuning atau putih, membuat ular ini terlihat sangat menawan dan menjadi favorit di kalangan penggemar reptil.
Ular Gila dapat ditemukan di hutan hujan tropis di Papua New Guinea, Indonesia, dan bagian timur Australia. Habitatnya mencakup pepohonan tinggi di mana mereka menghabiskan sebagian besar waktu mereka. Dengan gaya hidup arboreal, ular ini cenderung menghindari tanah dan lebih suka berada di cabang-cabang pohon, di mana mereka dapat berburu dan bersembunyi dari predator.
Anaconda Kuning (Eunectes notaeus)
Anaconda Kuning (Eunectes notaeus), atau yang dikenal juga sebagai Yellow Anaconda, adalah salah satu spesies ular terbesar di dunia yang berasal dari keluarga anaconda. Anaconda Kuning memiliki tubuh yang besar dan kekar, dengan panjang rata-rata antara 3 hingga 4 meter, meskipun beberapa individu dapat mencapai panjang lebih dari 5 meter. Warna kulitnya bervariasi dari hijau kekuningan hingga coklat, dengan pola bintik-bintik hitam atau cokelat yang mencolok. Kulitnya yang halus dan berkilau memberi ular ini penampilan yang mengesankan.
Spesies ini umumnya ditemukan di rawa, sungai, dan daerah basah di Amerika Selatan, termasuk Brasil, Paraguay, dan Argentina. Anaconda Kuning lebih menyukai lingkungan lembap dan cenderung tinggal di dekat sumber air. Mereka sering terlihat berjemur di atas batu atau cabang yang dekat dengan air, di mana mereka dapat bersembunyi dan berburu mangsa.
Planet Terbesar di Alam Semesta
Melansir BBC Science Focus, planet terbesar di alam semesta yang diketahui adalah planet ekstrasurya raksasa bernama ROXs 42 Bb. Raksasa gas ini, berjarak hampir 500 tahun cahaya dari Bumi.
Menurut NASA, planet ROXs 42 Bb yang ditemukan pada tahun 2013 ini memiliki radius diperkirakan mencapai 1,12 kali radius Jupiter.
Diketahui, saat detail baru tentang galaksi dan alam semesta di sekitarnya muncul, kemungkinan para ilmuwan akan menemukan planet baru yang bahkan lebih besar dari ROXs 42 Bb.
Namun, ilmuwan mengatakan garis itu kabur. Jadi tentang klasifikasi planet dan jenisnya sebagai objek luar angkasa masih belum jelas.
Sejauh ini, planet tersebut dikategorikan sebagai katai coklat yakni objek yang berada di suatu tempat antara planet dan bintang.
Katai coklat sebagai bintang yang gagal, pada dasarnya tidak mendapatkan massa yang cukup untuk memulai fusi nuklir di inti mereka. Sebaliknya, planet terbentuk dari akumulasi puing-puing sisa dari kelahiran bintang ini.
Katai coklat juga terlalu besar untuk dihitung sebagai planet, yang secara teknis diklasifikasikan sekitar 13 kali massa Jupiter. ROXs 42 Bb diperkirakan memiliki massa sembilan Jupiter sehingga masih dapat didefinisikan sebagai planet.
Detikers, menurutmu ada berapa dimensi yang hadir di alam semesta? Tiga seperti bangun ruang atau lebih dari itu?
Dikutip melalui Mental Floss, para ahli fisika melalui teori String memberikan response yang berbeda ketika ditanya hal tersebut. Disebutkan bila setidaknya ada 10 dimensi ruang yang ada di alam semesta dan sebagian besar tidak mungkin dilihat manusia, kok bisa?
Dimensi adalah metrik yang digunakan fisikawan untuk menggambarkan sebuah realitas. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), dimensi memiliki tiga makna.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pertama bermakna ukuran baik panjang, lebar, tinggi, luas dan sebagainya. Selanjutnya bermakna empat ruang (alam) di luar tiga dimensi atau alam metafisis. Terakhir, bermakna hukum yang menjadi pusat tinjauan ilmiah.
Secara sederhana, kata dimensi sudah dipelajari detikers sejak sekolah dasar lho. Seperti yang dijelaskan KBBI, mudahnya dimensi diartikan sebagai lebar, tinggi, luas atau kedalaman.
Garis horizontal disebutkan memiliki satu dimensi karena hanya mempunyai panjang. Beralih ke dua dimensi kita memiliki persegi karena mempunyai panjang dan lebar. Bila ditambah luas atau kedalaman bangun tersebut berbentuk kubus yang memiliki tiga dimensi.
Nah, bila dijelaskan lebih luas tiga koordinat ini yakni panjang, lebar, dan kedalaman/luas dapat digunakan untuk menunjukkan dengan tepat lokasi suatu benda di ruang angkasa.
Kembali ke makna pertama yang dijelaskan KBBI, dimensi adalah berbagai ukuran termasuk 'waktu' di dalamnya. Bila digabungkan antara panjang, lebar, luas, dan waktu, detikers bisa menemukan dimensi keempat yang bisa dipahami dengan alat penggambarannya.
Namun, beberapa fisikawan terutama mereka yang menganut teori String berpendapat bila ada lebih banyak dimensi yang bisa ditemukan manusia. Ini penjelasannya.
Anaconda Hijau (Eunectes murinus)
Anaconda Hijau (Eunectes murinus), atau yang dikenal sebagai Green Anaconda, adalah salah satu ular terbesar dan terkuat di dunia. Anaconda Hijau dapat mencapai panjang rata-rata antara 5 hingga 7 meter, dengan beberapa individu bahkan bisa mencapai panjang lebih dari 9 meter. Tubuhnya yang besar dan kekar, dengan diameter sekitar 30 cm, menjadikannya sebagai salah satu ular terberat. Warna kulitnya didominasi oleh nuansa hijau zaitun dengan pola bintik-bintik hitam, yang membantu mereka berkamuflase di lingkungan alaminya, seperti rawa dan sungai.
Anaconda Hijau biasanya ditemukan di daerah rawa, sungai, dan hutan hujan tropis di Amerika Selatan, terutama di negara-negara seperti Brasil, Venezuela, dan Kolombia. Ular ini sangat menyukai lingkungan yang lembap dan biasanya dapat ditemukan di dekat sumber air. Meskipun mereka adalah hewan semi-aquatik, Anaconda Hijau juga dapat bergerak dengan baik di darat.
Dari piton yang megah hingga anaconda yang kuat, setiap spesies memiliki karakteristik unik yang membuat mereka menjadi raksasa yang menakjubkan di alam. Meskipun sebagian besar dari ular-ular ini terkenal karena ukuran dan kekuatan mereka, penting untuk diingat bahwa mereka juga menghadapi berbagai ancaman, termasuk perusakan habitat dan perburuan ilegal. Melindungi ular-ular ini berarti melestarikan keseimbangan alam dan menghormati kehidupan liar yang telah ada selama ribuan tahun.
Cara bertahan hidup reptilia dan amfibia beragam dan khas, seperti halnya penampilannya yang beragam. Ular hidung babi jika menghadapi bahaya akan berpura-pura mati, soa payung mengancam lawannya dengan mengembangkan kerut lehernya, kodok pohon berkantung menaruh telur di kantong yang ada di punggungnya, dan kodok terbang jawa terbang ke sana-kemari di antara pepohonan dengan menggunakan selaput yang direntangkan di antara kaki-kakinya. Mereka semua adalah sahabat alam yang terkenal.
Keindahan dan keunikan reptil bagai sihir yang membujuk orang awam untuk memeliharanya. Walaupun hobi ini terbilang ekstrem dan unik bagi kebanyakan orang, para hobiis reptil mampu memperoleh kepuasan batin dengan memeliharanya, terutama bagi para kolektor reptil. Variasi bentuk, warna, dan coraknya yang unik membuat banyak orang “jatuh cinta” pada reptil. Namun, bagi hobiis yang baru mulai tertarik untuk memelihara reptil tentu masih menyimpan pertanyaan mengenai perawatan sehari-hari reptil miliknya.
Piton Afrika (Python sebae)
Piton Afrika (Python sebae), yang dikenal juga sebagai African Rock Python, adalah salah satu spesies piton terbesar dan paling kuat di dunia. Piton Afrika memiliki tubuh yang besar dan kekar, dengan panjang rata-rata antara 3 hingga 5 meter. Namun, beberapa individu dapat mencapai panjang lebih dari 6 meter. Warna kulitnya bervariasi, biasanya terdiri dari kombinasi warna cokelat, hitam, dan kuning, dengan pola bintik-bintik yang mencolok yang membantu mereka berkamuflase di lingkungan alaminya. Ular ini memiliki kepala yang besar dengan mata yang terlihat jelas, memberikan penampilan yang menakjubkan.
Spesies ini dapat ditemukan di berbagai habitat di sub-Sahara Afrika, termasuk hutan, savana, dan daerah berbatu. Piton Afrika lebih suka daerah yang lembap dan sering terlihat di dekat sumber air, seperti sungai dan danau. Mereka dapat hidup di berbagai jenis lingkungan, tetapi biasanya menghindari daerah padang pasir dan hutan yang sangat lebat.
Ular Boiga (Boiga dendrophila)
Ular Boiga (Boiga dendrophila), yang juga dikenal sebagai Ular Kucing Hijau atau Ular Pijar, adalah spesies ular yang menarik perhatian banyak orang karena pola dan warnanya yang mencolok. Ular Boiga memiliki tubuh yang ramping dan panjang, dengan panjang rata-rata antara 1,2 hingga 2 meter. Mereka dikenal dengan warna hijau cerah yang dipadukan dengan pola garis-garis hitam atau cokelat, memberikan penampilan yang sangat menarik. Mata besar dan pupil vertikalnya memberi mereka penglihatan yang baik, yang sangat membantu dalam berburu di malam hari. Ular ini memiliki kepala yang sedikit datar dan leher yang terlihat jelas, membedakannya dari tubuhnya.
Ular Boiga biasanya ditemukan di hutan hujan tropis, daerah berbatu, dan bahkan taman di daerah tropis dan subtropis di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Filipina. Sebagai ular arboreal, mereka lebih suka menghabiskan waktu di atas pohon, di mana mereka dapat berburu dan bersembunyi dari predator. Habitat yang lembap dan rimbun sangat ideal untuk kehidupan mereka.
Piton Burma (Python bivittatus)
Piton Burma (Python bivittatus), yang juga dikenal sebagai Burmese Python, adalah salah satu spesies piton terbesar dan paling terkenal di dunia. Piton Burma dapat mencapai panjang antara 3 hingga 5 meter, dan beberapa individu yang sangat besar bahkan dapat mencapai lebih dari 6 meter. Warna kulitnya umumnya terdiri dari kombinasi cokelat, kuning, dan krem, dengan pola garis-garis atau bintik-bintik yang mencolok di sepanjang tubuhnya. Tubuhnya yang kekar dan berat memberikan kesan kuat dan mengesankan.
Spesies ini biasanya ditemukan di daerah tropis dan subtropis di Asia Tenggara, termasuk Myanmar, Thailand, Laos, Kamboja, dan Vietnam. Piton Burma lebih menyukai habitat yang lembap, seperti hutan hujan, rawa, dan daerah dekat sungai. Mereka sering terlihat berjemur di atas pohon atau bersembunyi di dalam semak-semak, di mana mereka dapat berburu dengan lebih efektif.
Piton Reticulatus (Malayopython reticulatus)
Piton Reticulatus (Malayopython reticulatus), yang juga dikenal sebagai Piton Jaring atau Reticulated Python, adalah salah satu spesies ular terbesar dan terpanjang di dunia. Ular ini terkenal karena pola sisik yang rumit dan warna yang menawan. Piton Reticulatus dapat mencapai panjang yang luar biasa, sering kali antara 3 hingga 6 meter, dengan beberapa individu yang tercatat mencapai lebih dari 9 meter. Tubuhnya ramping tetapi sangat kuat, dengan warna yang bervariasi mulai dari hijau kekuningan hingga coklat, dihiasi dengan pola jaring yang mencolok. Pola ini membantu mereka berkamuflase di habitat alami, menjadikannya lebih sulit untuk terlihat oleh mangsa maupun predator.
Spesies ini ditemukan di berbagai habitat di Asia Tenggara, termasuk hutan hujan tropis, rawa, dan daerah berbatu. Mereka lebih menyukai daerah yang lembap dan biasanya ditemukan di dekat sumber air seperti sungai dan danau. Piton Reticulatus juga dapat ditemukan di kebun dan area terdekat dengan pemukiman manusia, di mana mereka mencari makanan.